1.
Tindakan Pemasangan Infus
1)
Alat-Alat
Pemasangan Infus
-
Standar infuse
-
Cairan infus dan
infus set sesuai kebutuhan
-
Jarum / wings
needle / abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
-
Bidai / alas infuse
-
Perlak dan tourniquet
-
Plester dan
gunting
-
Bengkok
-
Sarung tangan
bersih
-
Kassa seteril
-
Kapas alkohol
dalam tempatnya
-
Bethadine dalam
tempatnya
2)
Gambar
3)
Fungsi
-
Mempertahankan
atau mengganti cairan tubuh yang menganung air, elektrolit, vitamin, protein
lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral
-
Memperbaiki
keseimbangan asam basa
-
Memperbaiki
volume komponen-komponen darah
-
Memberikan jalan
masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh
-
Memonitor tekan
Vena Central (CVP)
-
Memberikan
nutrisi pada saat system pencernaan di istirahatkan.
2.
Tindakan Pemasangan Kateter
1)
Alat Pemasangan
Kateter
- Bak instrumen berisi :
a)
Poly
kateter sesuai ukuran 1 buah
b)
Urine
bag steril 1 buah
c)
Pinset
anatomi 2 buah
d)
Duk
steril
e)
Kassa
steril yang diberi jelly
- Sarung tangan steril
- Kapas sublimat dalam kom tertutup
- Perlak dan pengalasnya 1 buah
- Sampiran
- Cairan aquades atau Nacl
- Plester
- Gunting verband
- Bengkok 1 buah
- Korentang pada tempatnya
2)
Gambar
3)
Fungsi
- Untuk segera mengatasi distensi
kandung kemih
- Untuk pengumpulan spesimen urine
- Untuk mengukur residu urine setelah
miksi di dalam kandung kemih
- Untuk mengosongkan kandung kemih
sebelum dan selama pembedahan
3.
Tindakan Pemasangan NGT
1)
Alat Pemasangan
NGT
- Slang nasogastrik (ukuran tergantung
pada kebutuhan pasien)
- Pelumas/ jelly
- Spuit berujung kateter 60 ml
- Stetoskop
- lampu senter/ pen light
- klem
- Handuk kecil
- Tissue
- Spatel lidah
- Sarung tangan dispossible
- Plester
- Kidney tray
- Bak instrumen
2)
Gambar
3)
Fungsi
- Mengurangi isi perut dengan cara
menghisap apa yang ada dalam lambung(cairan,udara,darah)
- Untuk memasukan cairan( memenuhi
kebutuhan cairan atau nutrisi)
- Untuk membantu memudahkan diagnosa
klinik melalui analisa subtansi isi lambung
4.
Tindakan Pemasangan Oksigen (O2)
1)
Alat Pemasangan
Oksigen
-
Tabung
oksigen
-
Water
of irrigation
-
Cateter
nasal
-
Flow
metter
-
Gunting
plester
-
Plester
-
Vaselin
-
Wastafel
-
Handuk
2)
Gambar
3)
Fungsi
-
Memenuhi
kekurangan oksigen
-
Membantu
kelancaran metabolism
-
Sebagai
tindakan pengobatan
-
Mencegah
hipoksia
-
Mengurangi
beban kerja alat nafas dan jantung
5.
Tindakan Mengganti Balutan/Mengganti Perban
1)
Alat Tindakan
Mengganti Perban
-
Pinset
anatomi 2 buah
-
Pinset
chirugi 1 buah
-
Gunting
runcing bila ingin mengangkat jahitan
-
Mangkok
kecil 2 buah masing-masing berisi: sublimate submencurothroom / alcohol atau
kompres yang baru (menurut kebutuhan)
-
Kapas
beberapa gelintir
-
Kain
kasa secukupnya
-
Bengkok/kapas
bersih di dalam bengkok
-
Potongan
plastik (bila luka di kompres)
-
Duk
penutup
-
Gunting
perban
-
Plester
-
Pembalut
2)
Gambar
3)
Fungsi
-
Untuk
membersihkan luka
-
Memberi
rasa aman dan nyaman
-
Untuk
membersihkan obat luka
6.
Tindakan Injeksi/Suntikan/Sungtutan/Intramuskular
dan Intravena
Tindakan Intramuskular
1)
Alat Tindakan
Intramuskular
-
Spuit
dan jarum steril (ukuran tergantung yang diperlukan, spuit 2 - 5 cc, jarum no.
21 - 22)
-
Obat
yang diperlukan (vial atau ampul)
-
Bak
spuit steril
-
Kapas
alkohol
-
Kassa
steril untuk membuka ampul (bila perlu)
-
Gergaji
ampul (bila perlu)
-
2
bengkok (satu berisi cairan desinfektan)
-
Sarung
tangan steril
-
Daftar
/ formulir pengobatan
-
Pengalas
(bila perlu)
2)
Gambar
3)
Fungsi
Memastikan bahwa
obat yang kita injeksikan memang benar telah mencapai otot (muskuler) pasien,
bukannya langsung ke pembuluh darah, karena beberapa obat yang diberikan IM
tidak boleh diberikan secara intra vena, bisa menyebabkan pasien syok. caranya
pada saat aspirasi tarik spuit kurang lebih 0,5 cc dan pastikan tidak ada darah
yang keluar menuju obat yang akan diinjeksikan.
Tindakan Intravena
1)
Alat Tindakan
Intravena
-
Spuit
seteril dengan obat injeksi pada tempatnya yang sudah disiapkan
-
Kapas
alkohol 70 %
-
Alat
tulis
-
Bengkok
-
Kartu
obat dan etiket
-
Sarung
tangan (kalau perlu)
2)
Gambar
3)
Fungsi
- Digunakan
pada pasien yang dalam keadaan darurat, agar obat yang di berikan dapat
menimbulkan efek langsung. Contoh pada pasien epilepsi atau kejang-kejang.
- Digunakan
pada pasien yang tidak dapat diberi obat melalui oral, contoh pada pasien terus
menerus muntah – muntah
-
Digunakan
pada pasien yang tidak di perbolehkan memasukkan obat apapun melalui mulutnya.
- Kesadaran
menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak – obat masuk ke pernapasan),
sehingga pemberian melalui jalur lain dipertimbangkan
7.
Tindakan Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Tindakan
Pengukuran Suhu
1)
Alat Pemeriksaan
Pengukuran Suhu
- Termometer
- Tiga buah botol
a.
Botol pertama
berisi larutan sabun
b.
Botol kedua
berisi larutan desinfektan
c.
Botol ketiga
berisi air bersih
-
Bengkok
-
Kertas/tisu
-
Vaselin
-
Buku
catatan suhu
- Sarung tangan
2)
Gambar
3)
Fungsi
- Pengukuran suhu tubuh dilakukan
untuk mengetahui rentang suhu tubuh.
Tindakan
Pemeriksaan Denyut Nadi
1)
Alat Pemeriksaan
Denyut Nadi
-
Arloji
(jam) atau stop-watch
-
Buku
catatan nadi
-
Pena
2)
Gambar
3)
Fungsi
-
Mengetahui
denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan).
-
Menilai
kemampuan fungsi kardiovaskular.
Tindakan
Pemeriksaan Pernapasan
1)
Alat Pemeriksaan
Pernapasan
- Stetoskop
- Arloji (jam) atau stop-watch
- Buku catatan
- Pena
2)
Gambar
3)
Fungsi
- Mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman
pernapasan.
- Menilai kemampuan fungsi pernapasan.
Tindakan
Pemeriksaan Tekanan Darah
1)
Alat Pemeriksaan
Tanda Vital
- Sfigmomanometer (tensimeter) yang ter¬diri dari :
a)
Manometer air
raksa + klep penutup dan pembuka
b)
Manset udara
c)
Slang karet
d) Pompa udara dari karet + sekrup pem¬buka dan penutup
- Stetoskop
- Buku catatan tanda vital
- Pena
2)
Gambar
3)
Fungsi
- Mengetahui nilai tekanan darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar