BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari
hasil kegiatan sero survei HIV/AIDS dan IMS Kabupaten Ciamis 2005-2008
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, yang merupakan
kegiatan rutin Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis yang dilaksanakan setiap
satu tahun sekali, menemukan kasus penyakit Gonore 36,32 % dari 201
orang yang diperiksa pada tahun 2005, 68,23 % dari 384 orang yang
diperiksa pada tahun 2006, 100 % dari 208 orang yang diperiksa pada
tahun 2007, sedangkan pada tahun 2008 terdapat 92,81 % kasus penyakit
Gonore dari 167 orang yang diperiksa di Kabupaten Ciamis. Penyakit lain
yang di temukan yaitu Kondiloma Akuminata (KA) merupakan masalah
kesehatan masyarakat di seluruh negara, termasuk Indonesia. Dari data
tersebut juga terlihat adanya peningkatan kasus penyakit gonore setiap
tahunnya. Gonore merupakan penyakitPenelitian ini dilakukan untuk
membuktikan faktor-faktor risiko kejadian Gonore pada PSK di Objek
Wisata Pangandaran Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode survei analitik dengan pendekatan Cross
sectional. Pengumpulan data melalui wawancara langsung terhadap
responden dengan menggunakan kuesioner.
Populasi
adalah seluruh PSK di Objek Wisata Pangandaran yang tercatat dalam
hasil sero survei Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis pada bulan Juni 2009
berjumlah 114 orang, dengan menggunakan teknik simple random sampling
(sampel secara acak sederhana) diperoleh sampel sebanyak 43 orang
infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Saran yang dikemukakan oleh peneliti adalah sebagai pelaku pekerja
seksual yang rentan terkena penyakit Gonore sebaiknya PSK lebih
hati-hati dalam melayani pelanggannya, serta sebisa mungkin tetap
menggunakan kondom walaupun secara sembunyi-sembunyi. Untuk
menanggulangi penyebaran penyakit Gonore perlu adanya kerja sama lintas
sektoral dengan lembaga kesehatan lain dalam mempromosikan penggunaan
kondom yang sesuai dengan standar kesehatan, Perlu adanya penyuluhan
tentang cara- cara pencucian vagina yang sesuai aturan kesehatan
B. Rumusan Masalah
Berbagai permasalahan yang akan menjadi pokok bahasan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
a. Apa itu IMS…?
b. Siapa pelaku yang dapat terkena IMS…?
c. Penyakit apa saja yang di timbulkan…?
d. Bahaya dari penyakit IMS…?
e. Faktor – factor apa yang dapat menimbulkan IMS…?
f. Bagai mana cara pencegahan dari IMS..?
g. Apa efek yang ditimbulakan oleh IMS pada Alat reproduksi manusia…?
h. Apa yang menyebabkan sehingga penyakit ini sering timbul di tengah – tengah lingkungan masyakat…?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
a. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan IMS (Infeksi Menular Seksual)
b. Untuk mengetahui orang –orang yang dapat terkena IMS(Infeksi Menular Seksual)
c. Mengetahui faktor risiko internal, faktor risiko lingkungan pendukung, dan faktor risiko perilaku terjadinya KA pada PSK
D. Manfaat Penulisan
Adapun beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari pembahasan makalah ini yaitu :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat untuk mengatahui beberapa factor yang dapat menimbulkan masalah kesehatan reproduksi.
2. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang penyakit yang sangat berbahaya pada alat reproduksi manusia.
3. Memberikan sedikit gambaran dari beberapa fakta – fakta yang terjadi di tengah – tengah kehidupan masyarakat
4. Sebagai bahan masukan pada pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pegertian IMS (Infeksi Menular Seksual)
IMS
(Infeksi Menular Seksual) disebut juga penyakit kelamin, merupakan
salah satu penyakit yang mudah ditularkan melalui hubungan seksual,
dengan ciri khas adanya penyebab dan kelainan yang terjadi terutama di
daerah genital. IMS sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di seluruh dunia, baik di negara maju (industri) maupun di
negara berkembang. Insiden maupun prevalensi yang sebenarnya di berbagai
negara tidak diketahui dengan pasti. Berdasarkan laporan-laporan yang
dikumpulkan oleh WHO (World Health Organizations), setiap tahun di
seluruh negara terdapat sekitar 250 juta penderita baru yang meliputi
penyakit Gonore, Sifilis, Herpes Genetalis, dan jumlah tersebut menurut
hasil analisis WHO cenderung meningkat dari waktu ke waktu (Daili,2005 :
6)
B. PSK (Pekerja Seks Komersial)
PSK
(Pekerja Seks Komersial) adalah sekelompok orang yang dianggap oleh
masyarakat sebagai kaum marginal. Pada Ensiklopedia Nasional Indonesia
dijelaskan bahwa kata “pelacur” sama artinya dengan “prostitusi”
merupakan kegiatan manusia dalam menjual atau menyewakan tubuhnya untuk
kenikmatan orang lain dengan mengharapkan sesuatu imbalan atau upah. Di
kalangan masyarakat Indonesia, pelacuran dipandang negatif, dan mereka
yang menyewakan atau menjual tubuhnya sering dianggap sebagai sampah
masyarakat (http://www.wikipedia.com).
C. Penyakit yang termasuk dalam kelompok IMS
Penyakit yang termasuk dalam kelompok IMS (Infeksi Menular seksual) diantaranya yaitu:
· Gonore (kencing nanah)
· Syphilis
· Kondiloma Akuminata (KA)
· Trikonomiasis
· Ulkus Mole (Chancroid)
· Klamidia
· Kutil Kelamin
· Skabies (GUDIG)
· Herpes
· Hepatitis B
· HIV
· AIDS
Gonore
merupakan penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae atau gonokok berbentuk biji kopi dengan lebar 0,8
µ, panjang 1,6 µ bersifat tahan asam, gram negatif yaitu terlihat di
luar dan di dalam sel lektosit, tidak tahan lama di udara bebas, cepat
mati dalam keadaan kering dan tidak tahan pada suhu 39ºC. Bakteri ini
dapat menular kepada orang lain melalui hubungan seksual dengan
penderita dan menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan
tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva) (Daili,2005 : 51)
Syphilis
merupakan penyakit umum dan berbahaya, yang dapat menular dari orang ke
orang lain melalui hubungan seksual Kuman penyebabnya di sebut :
Treponema pallidum,Jenis
penyakit yang diderita oleh manusia sangat beragam. Ada penyakit yang
disebabkan dari dalam tubuh manusia maupun dari luar tubuh manusia
seperti kegagalan fungsi organ tubuh, bakteri, kuman, racun, virus, jamur, atau keturunan. Salah satunya yaitu syphilis. Sifilis
dikenal luas karena dianggap penanganannya sudah cukup terkendali,
terutama karena tingkat sosial ekonomi yang semakin meningkat, angka
kejadiannya semakin lama semakin menurun.Sifilis merupakan salah satu
jenis PMS yang klasik (karena sudah ada sejak lama) sering disebut Raja
Singa atau Lues.(Adelson,2003)
Kondiloma Akuminata
(KA) adalah salah satu jenis Infeksi Menular Seksual (IMS) yang
merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh negara, termasuk
Indonesia, Kondiloma Akuminata (KA) adalah IMS yang disebabkan oleh
Humanpapilloma virus (HPV) tipe tertentu yang menyebabkan adanya
kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa .KA merupakan
faktor predisposing terjadinya kanker serviks, kehamilan ektopik,
kemandulan, transmisi transvertikal pada janin, komplikasi selama
kehamilan dan persalinan serta meningkatkan risiko infeksi HIV (co
factor HIV) http://www.wikipedia.com).
Trikonomiasis Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis. Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain :
· Keluar cairan vagina encer berwarna kuning kehijauan
· berbusa dan berbau busuk
· Sekitar kemaluan bengkak
· Kemerahan
· gatal dan terasa tidak nyaman
· Komplikasi
yang bisa terjadi : lecet sekitar kemaluan, bayi lahir prematur,
memudahkan penularan infeks HIV.Tes laboratorium untuk mendeteksi
sediaan basah KOH.
Ulkus Mole (Chancroid) Disebabkan oleh bakteri Hemophilus ducreyi.
Gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan antara lain :
· Luka lebih dari diameter 2 cm
· cekung, pinggirnya tidak teratur
· keluar nanah dan rasa nyeri
· Biasanya hanya pada salah satu sisi alat kelamin
· Sering
(50%) disertai pembengkakan kelenjar getah bening di lipat paha
berwarna kemerahan (bubo) yang bila pecah akan bernanah dan nyeri.
· Komplikasi
yang mungkin terjadi : kematian janin pada ibu hamil yang tertular,
memudahkan penularan infeksi HIV.Tes laboratorium untuk mendeteksinya
dengan pewarnaan Gram dan Biakan agar selama seminggu
Klamidia
disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini biasanya
kronis, karena sebanyak 70% perempuan pada awalnya tidak merasakan
gejala apapun sehingga tidak memeriksakan diri
Gejala yang ditimbulkan :
· Cairan vagina encer berwarna putih kekuningan
· Nyeri di rongga panggul
· Perdarahan setelah hubungan seksual.
Komplikasi yang mungkin terjadi :
· Biasanya menyertai gonore
· Penyakit radang panggul
· Kemandulan akibat perlekatan pada saluran fallopian
· Infeksi mata pada bayi baru lahir
· Memudahkan penularan infeksi HIV
Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan Giemsa.
Kutil Kelamin Disebabkan oleh Human Papiloma Virus.Gejala yang ditimbulkan biasanya berupa:
· tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat kelamin (seperti jengger ayam).
· Komplikasi
yang mungkin terjadi : kutil dapat membesar seperti tumor; bisa berubah
menjadi kanker mulut rahim; meningkatkan resiko tertular HIV-AIDS.
Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata biasa.
Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata biasa.
Skabies
(GUDIG) Merupakan penyakit menular yang salah satu bentuk penularannya
adalah lewat kontak seks, selain kontak secara langsung, misalnya
pemakaian selimut, handuk dll.
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis parasit yang disebut Sarcopfes scbiei, dengan gejala klinik antara lain :
· gatal pada malam hari
· terdapat di sela jari, lipat siku, ketiak, daerah ujung kelamin dll
· merupakan infeksi di lingkungan keluarga.
· Tanda pasti dari penyakit ini adalah ditemukannya kutu Sarcoples pada pemeriksaan secara mikrokopis.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus
adalah sejenis virus yang menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang sel
darah putih manusia yang merupakan bagian paling penting dalam system
kekebalan tubuh.AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah
kumpulan gejala-gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Seseorang yang terinfeksi HIV secara fisik tidak ada bedanya dengan
orang yang tidak terinfeksi. Hampir tidak ada gejala yang muncul pada
awal terinfeksi HIV. Tetapi ketika berkembang menjadi AIDS, maka orang
tersebut perlahan-lahan akan kehilangan kekebalan tubuhnya sehingga
mudah terserang penyakit dan tubuh akan melemah.
Resiko tertular HIV tidak berkaitan dengan siapa kita, tetapi apa yang kita lakukan.
HIV dapat ditularkan dengan cara :
· Hubungan seksual tanpa pelindung dengan Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA).
· Menggunakan
benda tajam yang terkontaminasi oleh virus HIV, misalnya jarum suntik
pada pengguna dan pecandu narkoba, alat pembuat tatto dan alat tindik.
· Mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV.
· Dari ibu ODHA kepada bayi yang dikandung dan disusuinya.
HIV tidak dapat ditularkan kepada orang lain melalui :
· Bersalaman atau berpelukan.
· Makanan dari piring yang pernah digunakan ODHA.
· Batuk atau bersin ODHA.
· Gigitan nyamuk.
· Berenang ditempat berenang yang sama dengan ODHA.
· Mengunjungi ODHA dirumah atau dirumah sakit.
AIDS (Acquired
Immuno Defisiency Syndrome) merupakan suatau bentuk sindromata atau
kumpulan gejala yang terjadi akibat menurunan kekebalan tubuh serta
drastis, dan virus penyebabnya adalah HIV atau Humanus Immunodeficiency
Virus.
Virus
masuk ke dalam tubuh melalui perantara darah, semen, sekref vagina,
serta cairan-cairan tubuh yang lain. Sebagian besar (75%) penularan
terjadi melalui hubungan kelamin. Infeksi oleh HIV memberikan gejala
klinik yang tidak spesifik, mulai dari tanpa gejala pada stadium awal
sampai gejala-gejala yang berat pada stadium yang lebih lanjut.
Saat ini AIDS tergolong jenis PMS yang paling berbahaya, karena dapat menimbulkan :
· mematikan
· belum ada obat atau vaksinasinya
· gejala baru terlihat 5-10 tahun kemudian
· penyebarannya sangat cepat
Penularan AIDS bisa terjadi lewat :
· kontak seksual
· jarum suntik terkontaminasi
· transfusi darah / produk-produk darah
· lewat ibu yang mengandung
Selain itu AIDS juga bisa terjadi karena semakin banyaknya kelompok-kelomok berisiko tinggi, diantaranya:
· para pencandu obat bius, narkotika; dll
· WTS atau pekerja seks
· kaum homoseksual maupun heteroseksual
· penderita thalasemia, dll
D. resiko kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja
masa kanak-kanak ke dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial ,sehingga mereka harus menghadapi Masa remaja memang masa transisi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Kebutuhan dan jenis resiko kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja mempunyai ciri yang berbeda dari anak-anak atau pun orang dewasa.
Jenis risiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi remaja antara lain yaitu :
· kehamilan
· aborsi
· penyakit menular seksual (PMS)
· ke-kerasan seksual
· serta masalah keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan
Risiko ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, yaitu:
· tuntutan untuk menikah muda dan hubungan seksual
· akses terhadap pendidikan dan pekerjaan
· ketidaksetaraan jender
· kekerasan seksual
· Dan pengaruh media massa maupun gaya hidup.
Khusus
bagi remaja putri, mereka kekurangan informasi dasar mengenai
keterampilan menegosiasikan hubungan seksual dengan pasangannya. Mereka
juga memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan pendidikan
formal dan pekerjaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan
pengambilan keputusan dan pemberdayaan mereka untuk menunda perkawinan
dan kehamilan serta mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki . Remaja
yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan tidak mendapatkan
perlindungan dan kasih sayang orang tua, memiliki lebih banyak lagi
faktor-faktor yang berkontribusi, seperti:
· rasa kekhatiran dan ketakutan yang terus menerus
· ancaman sesama remaja jalanan
· pemerasan
· penganiayaan serta tindak kekerasan lainnya
· pelecehan seksual
· dan perkosaan
Para
remaja ini berisiko terpengaruh lingkungan yang tidak sehat, termasuk
penyalahgunaan obat, minuman beralkohol, tindakan kriminalitas, serta
prostitusi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
IMS
(Infeksi Menular Seksual) merupakan salah satu penyakit yang mudah
ditularkan melalui hubungan seksual, dengan ciri khas adanya penyebab
dan kelainan yang terjadi terutama di daerah genital. IMS sampai saat
ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, baik
di negara maju (industri) maupun di negara berkembang,
. Penyakit yang termasuk dalam kelompok IMS di antaranya Gonore (kencing nanah) dan Kondiloma Akuminata (KA).
Prilaku seksual berupa bergonta-ganti pasangan seksual akan
meningkatkan penularan penyakit, Kelompok berisiko tinggi terkena
infeksi menular seksual yaitu PSK (Pekerja Seks Komersial). Angka
penyakit IMS di kalangan PSK (Pekerja Seks Komersial) tiap tahunnya
menunjukkan peningkatan. Saat ini diperkirakan 80%-90% PSK terinfeksi
IMS seperti : Neisseria gonorrhoeae, Herpes simplex vinio tipe 2 dan
clamidia. Pekerja seks memerlukan skrining secara rutin untuk IMS
seperti penggunaan kondom tidak sepenuhnya protektif.
B. SARAN
Sebagai
saran dari penulis semoga setelah membaca makalah ini kita semua dapat
mengerti tentang apa yang dimaksud dengan IMS ( Infeksi Menular Seksual
), dan dapat melakukan berbagai tindak pencegahan, karna ini merupakan
kewajiban kita semua untuk mengurangi tingkat kejadian pada penyakit
mematikan tersebut. Menghindari tindakan seks bebas, meberikan
pengetahuan pada seluru remaja agar menghindari tidakan yang tidak
bermoral tersebut karna dapat merusak masa depan mereka dan dapat menjadi penyesalah seumur hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar