BAB PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
BAB PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
Bunyi adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi,
yaitu benda yang bergetar. Gelombang adalah suatu gangguan dari keadaan
setimbang yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain (Young & Freedman,
1996:593). Pada kehidupan nyata, ada banyak sumber bunyi yang didengar oleh
telinga kita. Bunyi merupakan himpunan fungsi gelombang yang ortogonal.
Dikatakan ortogonal jika saling tegak lurus.
Bunyi
berasal dari Sumber bunyi, yang digetarkan oleh tenaga atau energi. Kemudian
getaran tersebut oleh pengantar diantarkan atau dipancarkan keluar. Dan bila
getaran ini sampai di telinga kita, barulah kita dapat mendengarkannya.
2. Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian dari bunyi ?
2. Apa
sajakah sifat-sifat dari bunyi ?
3. Apa
saja manfaat dari bunyi ?
3. Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa pengertian dari bunyi.
2. Untuk
mengetahui sifat-sifat dari bunyi.
3. Untuk mengetahui pemanfaatan
bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Bunyi
Bunyi merupakan gangguan (suara) yang sampai ke indera pendengaran
kita setelah menggetarkan medium penghantarnya, gangguan (suara) tersebut
dikenal sebagai Gelombang Bunyi.
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal, karena proses penghantarannya
melalui perapatan dan perenggangan partikel dalam medium gas, cair, atau padat.
Sumber gelombang bunyi akan bergetar, dan getarannya akan ditransfer pada
medium penghantar dengan cara mengganggu kerapatan medium.
Bunyi
atau suara dapat didengar karena adanya tiga hal. Pertama, adanya sumber bunyi. sumber bunyi dihasilkan
oleh suatu benda yang bergetar. Contoh paling sederhana untuk mengobservasi bunyi adalah bunyi yang ditimbulkan dari
karet gelang yang dipetik. Ketika
sebuah karet gelang (yang telah dipotong) kita regangakan dan kita petik, maka
karet gelang tersebut akan
bergetar dan menghasilkan bunyi. Semakin kuat regangannya, suara lengkingannya akan semakin tinggi.
Kedua,
adanya penerima bunyi. Penerima
bunyi yang dimaksud disini adalah telinga. Telinga manusia mampu mendengarkan
bunyi pada rentang 16 Hz hingga 20.000 Hz. Prosesnya secara singkat adalah
sebagai berikut. Gelombang bunyi yang merambat kemudian menekan (menggetarkan)
udara di sekitarnya, sehingga tekanan udara tersebut ada yang masuk ke dalam
telinga kita sehingga gendang telinga kita ikut bergetar. Getaran yang timbul
pada gendang telinga ini diubah menjadi sinyal listrik untuk diteruskan ke otak
kita, untuk kemudian diproses di dalam otak sehingga kita bisa merasakan adanya
bunyi.
Ketiga,
adanya medium perantara. Bunyi, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,
merupakan salah satu contoh gelombang mekanik. Oleh karena itu, gelombang bunyi
akan merambat, hanya bila ada medium perambatannya. Tanpa adanya medium
perambatan, bunyi tidak dapat merambat. Medium perambatan yang paling umum
adalah udara. Kita dapat berbincang-bincang dengan siapapun karena bunyi atau
suara kita merambat melalui udara di sekitar kita hingga sampai di telinga
lawan bicara kita. Berdasarkan jenisnya, bunyi merupakan gelombang mekanik
longitudinal. Oleh karena merupakan gelombang mekanik, bunyi memerlukan medium
sebagai media perambatannya. Medium perambatan bunyi dapat berupa zat padat
atau zat cair, tetapi yang paling umum adalah gas atau udara. Bunyi merambat
melalui medium perambatannya dalam bentuk gelombang-gelombang.
Frekwensi Bunyi
Sebagai
bentuk gelombang, bunyi memiliki frekwensi. Berdasarkan frekwensinya, gelombang
bunyi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu audiosonik, ultrasonik, dan infrasonik.
a.
Gelombang audiosonik (audible wave). Gelombang audiosonik merupakan
gelombang bunyi yang berada pada rentang frekwensi pendengaran kita, yakni
berada pada kisaran frekwensi antara 16 Hz hingga 20.000 Hz.
b.
Gelombang infrasonik (infrasonic wave). Gelombang infrasonik merupakan
gelombang bunyi yang frekwensinya berada di bawah frekwensi gelombang
audiosonik, yaitu frekwensinya lebih kecil dari 16 Hz.
c.
Gelombang ultrasonik (ultrasonic wave). Gelombang ultrasonik merupakan
gelombang bunyi yang frekwensinya berada di atas frekwensi gelombang
audiosonik, yaitu frekwensinya lebih besar dari 20.000 Hz.
Perambatan Bunyi
Ketika
kita mendengarkan suatu bunyi, sesungguhnya bunyi itu merambat dari sumber
bunyi hingga ke telinga kita melalui udara. Proses yang terjadi mirip dengan
getaran yang terjadi pada pegas ketika diberikan gangguan yang linier dengan
arah rambatnya. Bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi menimbulkan
terbentuknya rapatan dan renggangan partikel di udara. Bunyi dapat merambat
melalui udara, zat cair atau zat padat. Pada umumnya bunyi merambat lebih cepat
pada zat cair dibandingkan dengan pada udara, dan bunyi merambat lebih cepat
pada zat padat dibandingkan dengan pada zat cair. cepat rambat bunyi bergantung
pada medium terjadinya perambatan bunyi.
Cepat
rambat bunyi pada medium tertentu.
Medium perambatan bunyi
|
Cepat rambat bunyi (m/s)
|
Udara
(0 °C)
|
331
|
Udara
(100 °C)
|
386
|
Air
(25 °C)
|
1490
|
Air
laut (25 °C)
|
1530
|
Aluminium
|
5100
|
Tembaga
|
3560
|
Besi
|
5130
|
Timah
|
1320
|
Persamaan
cepat rambat bunyi adalah :
v = f
x λ
Pemantulan Bunyi
Pada
saat kita mengikuti sebuah acara pidato di dalam ruangan dengan menggunakan
pengeras suara, terdengan bunyi pantul dari suara aslinya, dimana bunyi pantul
ini mengganggu bunyi aslinya sehingga bunyi aslinya nampak agak kabur. Atau
ketika kita memasuki kamar mandi, suara kita ketika berbicara akan
terpantul-pantul oleh dinding kamar mandi. Pemantulan semacam ini dinamakan gaung. Secara definisi, gaung
merupakan perulangan bunyi yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi dari
sumber bunyi, akibat bunyi dari sumber bunyi ini terpantul berulang-ulang pada
suatu ruangan. Gaung terjadi karena gelombang bunyi dipantulkan oleh permukaan
yang keras.
Hal
berbeda terjadi manakala kita berteriak di tempat tinggi atau luas, misalnya di
sebuah tebing atau di depan sebuah gua. Setelah kita berteriak, sesaat kemudian
ada yang membalas teriakan kita. Hal ini terjadi juga karena bunyi yang dihasilkan
oleh sumber bunyi (yaitu teriakan kita) dipantulkan kembali. Pemantulan semacam
ini dinamakan gema. Secara
definisi, gema merupakan perulangan bunyi yang terdengar setelah bunyi
ditimbulkan. Gema terjadi karena bunyi dipantulkan oleh suatu permukaan. Cepat
atau lamanya kita mendengar gema bergantung pada seberapa jaur jarak kita
dengan permukaan pemantul bunyi itu.
Peristiwa
pemantulan bunyi tidak selalu merugikan, tetapi ada juga yang menguntungkan,
misalnya ketika akan mengukur kedalaman laut dengan menggunakan sonar. Sonar atau sound
navigation and ranging merupakan suatu metode untuk menaksir ukuran,
bentuk, dan kedalaman benda-benda di bawah air (termasuk kedalaman laut) dengan
menggunakan gelombang ultrasonik. Sonar bekerja berdasarkan prinsip pemantulan
bunyi.
Efek Doppler
Ada
satu fenomena menarik apabila sumber bunyi bergerak menjauhi atau mendekati
pendengar yang sedang diam, atau pengengar bergerak mendekati atau menjauhi
sumber bunyi yang sedang diam, ataupun kedua-duanya bergerak saling mendekati
atau menjauhi, yaitu terjadinya perubahan frekwensi bunyi yang sampai kepada
pendengar. Fenomena semacam ini dinamakan efek Doppler.
Efek
Doppler adalah efek berubahnya frekwensi bunyi yang didengar oleh pendengar
karena sumber bunyi atau pendengar yang bergerak. Bila sumber bunyi mendekati
pendengar atau pendengar mendekati sumber bunyi, maka pendengar akan menerima
frekwensi bunyi yang lebih tinggi daripada frekwensi bunyi aslinya. Sebaliknya,
bila sumber bunyi menjauhi pendengar atau pendengar menjauhi sumber bunyi, maka
pendengar akan menerima frekwensi bunyi yang lebih rendah daripada frekwensi
bunyi aslinya.
B. Sifat-sifat Bunyi
Sifat-sifat bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang
longitudinal, yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi),
dipadukan (interferensi), dilenturkan (difraksi) dan dapat diresonansikan.
Sifat-sifat dasar gelombang bunyi:
a. Gelombang bunyi memerlukan medium
b. Gelombang bunyi mengalami pemantulan
c. Gelombang bunyi mengalami pembiasan
d. Gelombang bunyi mengalami pelenturan.
e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan
a. Gelombang bunyi memerlukan medium dalam perambatannya
Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam
perambatannya bunyi memerlukan medium. Hal ini dapat dibuktikan saat dua orang
astronout berada jauh dari bumi dan keadaan dalam pesawat dibuat hampa
udara, astronout tersebut tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi
menggunakan alat komunikasi seperti telepon. Meskipun dua orang astronout
tersebut berada dalam satu pesawat.
b. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga
gelombang bunyi juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut
datang = sudut pantul juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat
dibuktikan bahwa pemantulan bunyi
dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung. Sebagian
bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak
jelas. Untuk menghindari terjadinya gaung maka dalam bioskop, studio radio dan
televisi, dan gedung konser musik dindingnya dilapisi zat peredam suara yang
biasanya terbuat dari kain wol, kapas, gelas, karet, atau besi.
c. Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi)
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa
pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir
terdengar lebih keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada
siang hari udara lapisan atas
lebih dingin daripada dilapisan bawah. Karena cepat rambat bunyi
pada suhu
dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi
dilapisan udara
atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium
lapisan atas
lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi
pada malam
hari. Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara
atas
kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat kalian
lihat pada
gambar dibawah.
d. Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang
bunyi diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai
beberapa meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang
akan lebih mudah didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita
dapat mendengar suara mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat
mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.
e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi)
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau
interferensi, yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau
penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau pelemahan
bunyi. Misalnya waktu kita berada diantara dua
buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau
hampir sama
maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara
bergantian.
C. Pemanfaatan Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari
1). Aplikasi Ultrasonik. Gelombang ultrasonik dapat dimanfaatkan
untuk berbagai macam keperluan antara lain:
a. kacamata tunanetra, dilengkapi dengan alat pengirim dan
penerima ultrasonik memanfaatkan pengiriman dan penerimaan ultrasonik.
Perhatikan bentuk kaca tuna netra pada gambar berikut.
b. mengukur kedalaman laut, untuk menentukan kedalaman laut (d) jika
diketahui cepat rambat bunyi (v) dan selang waktu (t), pengiriman dan
penerimaan pulsa adalah :
c. alat kedokteran, misalnya pada pemeriksaan USG (ultrasonografi).
Sebagai contoh, scaning ultrasonic dilakukan dengan menggerak-gerakan probe di
sekitar kulit perut ibu yang hamil akan menampilkan gambar sebuah janin di
layar monitor. Dengan mengamati gambar janin, dokter dapat memonitor
pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan janin. Tidak seperti pemeriksaan dengan
sinar X, pemeriksaan ultrasonik adalah aman (tak berisiko), baik bagi ibu
maupun janinnya karena pemerikasaan atau pengujian dengan ultrasonic tidak
merusak material yang dilewati, maka disebutlah pengujian ultrasonic adalah
pengujian tak merusak (non destructive testing, disingkat NDT). Tehnik scanning
ultrasonic juga digunakan untuk memeriksa hati (apakah ada indikasi kanker hati
atau tidak) dan otak. Pembuatan perangkat ultrasound untuk menghilangkan
jaringan otak yang rusak tanpa harus melakukan operasi bedah otak. “Dengan cara
ini, pasien tidak perlu menjalani pembedahan otak yang berisiko tinggi.
Penghilangan jaringan otak yang rusak bisa dilakukan tanpa harus memotong dan
menjahit kulit kepala atau sampai melubangi tengkorak kepala.
Manfaat cepat rambat bunyi
dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Cepat rambat gelombang
bunyi juga dimanfaatkan oleh para nelayan untuk mengetahui siang dan malam.
b. Pada malam hari kita
mendengar suara lebih jelas daripada siang hari karena kerapatan udara pada
malam hari lebih rapat dibandingkan dengan siang hari.
Resonansi sangat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
a. Pemanfaatan resonansi
pada alat musik seperti seruling, kendang, beduk dan lainnya.
Manfaat pemantulan bunyi
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
a. menentukan kedalaman
laut
Pada dinding kapal bagian bawah dipasang sebuah sumber getaran (osilator). Di
dekat osilator dipasang alat penerima getaran (hidrofon). Jika waktu getaran
(bunyi) merambat (t) sekonuntuk menempuh jarak bolak-balik yaiTu 2 L meter,
maka cepat rambat dapat dihitung sebagai berikut.
Di mana:
v = cepat rambat bunyi
(m/s)
L = dalamnya laut (m)
t = waktu (t)
b. melakukan survei
geofisika
mendeteksi, menentukan
lokasi dan mengklasifikasikan gangguan di bumi atau untuk menginformasikan
struktur bumi, mendeteksi lapisan batuan yang mengandung endapan minyak.
c. prinsip pemantulan
ultrasonik dapat digunakan untuk mengukur ketebalan pelat logam, pipa dan
pembungkus logam yang mudah korosi (karat).
d. Mendeteksi retak-retak
pada struktur logam
Untuk mendeteksi retak
dalam struktur logam atau beton digunakan scanning ultrasonic inilah yang
digunakan untuk memeriksa retak-retak tersembunyi pada bagian-bagian pesawat
terbang, yang nanti bisa membahayakan penerbangan pesawat. Dalam pemerikasaan
rutin, bagian-bagian penting dari pesawat di-scaning secara ultrasonic. Jika
ada retakan dalam logam, pantulan ultrasonic dari retakan akan dapat dideteksi.
Retakan ini kemudian diperiksa dan segera diatasi sebelum pesawat diperkenankan
terbang.
PEMANFAATAN SUMBER BUNYI
1. Mengukur
kedalaman laut
Kedalam laut, bahkan lokasi kawasan ikan di bawah kapal dapat ditentukan dengan
teknik pemantulan pulsa ultrasonik. Pulsa ultrasonik dipancarkan oleh instrumen
yang disebut fathometer. Ketika pulsa mengenai dasar laut atau kawanan ikan,
pulsa tersebut dipantulkan dan diterima oleh sebuah penerima. Dengan mengukur
selang waktu antara saat pulsa ultrasonik dipancarkan dan diterima, kita dapat
menghitung kedalaman laut. Jika pulsa pancar memerlukan waktu yang lama untuk
kembali kepenerima maka lautnya dalam, tetapi jika pulsa kembali cepat kepada
penerima maka laut tersebut dangkal.
2. Mendeteksi retak – retak pada
struktur logam
Untuk mendeteksi retak dalam struktur logam atau beton digunakan scanning ultrasonic
inilah yang digunakan untuk memeriksa retak-retak tersembunyi pada
bagian-bagian pesawat terbang, yang nanti bisa membahayakan penerbangan
pesawat. Dalam pemerikasaan rutin, bagian-bagian penting dari pesawat di-scaning secara
ultrasonic. Jika ada retakan dalam logam, pantulan ultrasonic dari retakan akan
dapat dideteksi. Retakan ini kemudian diperiksa dan segera diatasi sebelum
pesawat diperkenankan terbang.
3. Kamera
dan perlengkapan mobil
Dengan
menggunakan suatu type SONAR yang diujicobakan sebagai alat yang dipasang
sebagai perlengkapan mobil. Sistem akan menggunakan SONAR untuk menghitung
jarak dari sebuah mobil dengan obyek – obyek yang berada didekatnya, seperti
pinggiran jalan dan kendaraan yang lain. Data – data ini akan tersuplai kedepan
pengemudi sehingga pengemudi dapat mengindari kecelakaan.
4. USG
Alat kedokteran,
misalnya pada pemeriksaan USG (ultrasonografi). Sebagai contoh, scaning
ultrasonic dilakukan dengan menggerak-gerakan probe di
sekitar kulit perut ibu yang hamil akan menampilkan gambar sebuah janin di
layar monitor. Dengan mengamati gambar janin, dokter dapat memonitor
pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan janin. Tidak seperti pemeriksaan
dengan sinar X, pemeriksaan ultrasonik adalah aman (tak berisiko), baik bagi
ibu maupun janinnya karena pemerikasaan atau pengujian dengan ultrasonic tidak
merusak material yang dilewati, maka disebutlah pengujian ultrasonic adalah
pengujian tak merusak (non destructive testing, disingkat NDT).
Tehnik scanning ultrasonic juga digunakan untuk memeriksa hati (apakah ada
indikasi kanker hati atau tidak) dan otak. Pembuatan perangkat ultrasound untuk
menghilangkan jaringan otak yang rusak tanpa harus melakukan operasi bedah
otak. “Dengan cara ini, pasien tidak perlu menjalani pembedahan otak yang
berisiko tinggi. Penghilangan jaringan otak yang rusak bisa dilakukan tanpa
harus memotong dan menjahit kulit kepala atau sampai melubangi tengkorak kepala.
5. Menggunakan efek
Doppler untuk mengukur kelajuan aliran darah,
Dengan menggunakan gelombang ultrasonik 5 – 10 MHz yang diarahkan ke pembuluh
nadi dan suatu penerima R akan mendeteksi sinyal hamburan pantul. Frekuensi
tampak sinyal pantul yang diterima bergantung pada kecepatan aliran darah.
Pengukuran kelajuan aliran darah dengan metode efek Dopler ini terutama
aefektif untuk mendeteksi trombosis ( penyempitan pembuluh darah ) karena
trombosis akan menyebabkan perubahan yang signifikan dalam kelajuan aliran
darah. Keunggulan metode ini dibandingkan dengan metode konvensional adalah
lebih murah dan hanya menyebabkan sedikit tidak nyaman pada pasien.
6. Dalam bidang
industri
Alat reflektoskop digunakan untuk memeriksa cacat pada besi tuang , cacat pada
pelek ban mobil. Gelombang ultrasonik ini juga digunakan untuk mempercepat
reaksi kimia. Getaran kuat dari gelombang ultrasonik juga digunakan untuk
menggugurkan ikatan antara partikel kotoran dan bahan kain serta menggetarkan
debu yang melekat sehingga lepas.
7. Gelombang
Ultrasonik pada kelelawar
Gelombang ultrasonik yang dipancarkan oleh kelelawar memungkinkan kelelawar
dapat mengetahui jarak suatu benda terhadap dirinya berdasarkan selang waktu
yang diperlukan oleh gelombang pancar untuk kembali. Hal ini menjadikan
kelelawar yang terbang pada malam hari tidak bertabrakan.
8. Kacamata Tunanetra
Kacamata tunanetra dilengkapi dengan pengiriman dan penerimaan ultrasonik
sehingga tunanetra yang memakai kacamata ini dapat menetukan jarak benda yang
berada disekitarnya.
9. Di bidang
industri, berbagai bentuk atau ukuran lubang pada gelas dan baja juga dapat
dibuat dengan menggunakan bor – bor ultrasonik.
10. Cepat rambat
bunyi
a. Cepat rambat
gelombang bunyi juga dimanfaatkan oleh para nelayan untuk mengetahui
siang dan malam.
b. Pada
malam hari kita mendengar suara lebih jelas daripada siang hari karena
kerapatan udara pada malam hari lebih rapat dibandingkan dengan siang hari.
11. Resonansi
bunyi
Resonansi bunyi ini bermanfaat pada alat musik. Sehingga menghasilkan berbagai
macam bentuk nada dan suara.
12. Melalukan
survei geofisika
Mendeteksi, menentukan lokasi dan mengklasifikasikan gangguan di bumi
atau untuk menginformasikan struktur bumi, mendeteksi lapisan batuan yang
mengandung endapan minyak.
13. Pemanfaatan
pemantulan gelombang Ultrasonik
Prinsip pemantulan ultrasonik dapat digunakan untuk mengukur ketebalan pelat
logam, pipa dan pembungkus logam yang mudah korosi (karat).
14. Telpon ikan
Teknologi sederhana yang dilakukan oleh nelayan tradisional di perairan laut
jawa, yang biasa mereka sebut dengan telpon ikan. Yaitu mendeteksi keberadaan
ikan dengan mendengarkan suara-suara melalui dayung mereka. Tetapi karena
gelombang bunyi audible ( 20 Hz-20.000 Hz ) ini luas sekali jelajahnya, dan
banyak sumber-sumber gangguannya, maka orang lebih cenderung menggunakan
gelombang bunyi ultra ( ultrasonic ) dengan frekuensi > 20.000 Hz.
15. Speaker
Speaker adalah salah satu pengeras suara. Speaker ini menggunakan pemanfaatan
bunyi yang berupa bunyi audiosonik.
16. Nada
Makin besar frekuensi getaran, maka semakin tinggi nada yang dihasilkan. Untuk
mengetahui bentuk gelombang bunyi yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi dapat
di gunakan alat yang disebut Osiloskop dapat mengubah gelombang bunyi menjadi
sinyal-sinyal listrik yang kemudian muncul pada Osiloskop.
17. Dalam
bidang kedokteran bunyi dapat digunakan untuk terapi organ – organ tubuh bagian
dalam yang terserang penyakit.
18. Di bidang
pertanian bunyi digunakan untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian.
19. Mencuci
benda dengan ultrasonik
Beberapa benda seperti berlian dan bagian-bagian mesin, sangat sukar
dibersihkan dengan menggunakan spon kasur atau ditergen keras. Getaran-getaran
frekuensi tinggi dari ultrasonic dapat dimanfaatkan untuk merontokkan kotoran
dari suatu objek. Suatu objek (berlian, komponen-komponen elektronik atau
bagian-bagian mesin) dicelupkan dalam suatu cairan. Gelombang ultrasonic
kemudian dikirim melalui cairan
menyebabkan cairan bergetar dengan sangat kuat. Getaran cairan akan merontokkan
kotoran yang menempel pada objek tanpa harus menggosok kotoran itu dengan keras.
20. Bunyi
Ultrasonik dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit dari
selang waktu pulsa pergi-pulang, sementara gambar yang dihasilkan oleh sinar-X
adalah datar, tanpa ada petunjuk tentang kedalaman.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.
Supiyanto.2006.Fisika SMA Jilid 3. PT Phibeta Aneka Gama : Jakarta.
Purwanto,
Budi. 2009. Fisika SMA Jilid 3Teori dan Implementasinya. PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri : Solo.
http://fisrai.wordpress.com/2010/10/02/seri-penerapan-gelombang-bunyi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar