BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Masyarakat
(sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas
yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah
masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam
satu komunitas yang teratur.
Kebudayaan
atau budaya menurut Bapak Antropologi Indonesia Koenjtaraningrat (1996), adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Pengertian tersebut merujuk pada gagasan J.J Honigmann (1973) tentang wujud
kebudayaan atau disebut juga ‟gejala kebudayaan‟. Honigmann membagi kebudayan
kedalam tiga wujud, yakni kebudayaan dalam wujud ide, pola tindakan dan artefak
atau benda-benda.
Mengacu
pada konsep diatas, jika dikembalikan pada realita yang ada di kehidupan bangsa
Indonesia, kiranya kita bisa memilah setiap wujud kebudayaan yang ada, minimal
dari yang kita temui setiap harinya. Sejalan dengan itu, kemudian akan muncul
pertanyaan klasik ”apakah ada yang namanya budaya Indonesia?”serta kaitannya
dengan masyarakat.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah
perkembangan sosial budaya yang ada di Indonesia?
2.
Bagaimanakah
konsep kebudayaan Indonesia?
3.
Perbedaan
kehidupan perkotaan dan pedesaan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KONSEP
BUDAYA DAN PERKEMBANGAN SOSIAL
BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA
1.
Pengertian Kebudayaan
Pengertian kebudayaan menurut dari
beberapa pendapat:
Kebudayaan adalah peradaban yang mengandung
pengertian yang luas meliputi pemahaman. dan perasaan suatu bangsa yang
kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat
(kebiasaan) dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat.
(Taylor, 1981)
a.
Menurut
Koentjoroningrat (1980)
Budaya berasal dari kata BUDHAYAH
yang berasal dari kata budhi yang berati budi atau akal. Kebudayaan adalah
hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Kata budaya berati perkembangan majemuk
dari budi dan daya. Jadi kebudayan adalah hasil cipta rasa dan karsa
b.
Menurut
Sidi Gozaila
Kebudayaan dalah cara berpikir dan
cara merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari golongan
manusia yang membentuk satu kehidupan sosial dalam ruang dan waktu
c.
Menurut
Ki Hajar Dewantara
Terdapat 2pengertian mengenai
kebudayaan:
1.
Kebudayaan
adalah buah budi manusia
2.
Kebudayaan
adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh yang kuat, yakni alam dan
jaman (kodrat dan manusia) dalam perjuangan mana terbukti kejayaan hidup
manusia
d.
Menurut
Iris Beaber dan Linda Beaner
Kebudayaan sebagai pandangan yang
koheren tentang sesuatu yang dipelajari, dibagi, atau yang dipertukarkan oleh
sekelompok orang
e.
Menurut
Larry A. Samovar & Richard E. Porter
Kebudayaan berarti sebagai simpanan
akumulatif dari pengetahuan, pengalaman, nilai, sikap, makna, hirarki, agama,
pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas dan obyek material atau
kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu
generasi
f.
Menurut
Gudykunt dan Kim (1992)
Sistem pengetahuan yang
dipertukarkan oleh sejumlah orang dalam kelompok yang besar
g.
Menurut
Edward T. Hall (1981)
Kebudayaan adalah komunikasi dan
komunikasi adalah kebudayaan
h.
Menurut
M.J Herkovits & Bronislaw Malinowski
Cultural Determinism yang berarti
bahwa segala sesutu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Kebudayaan sebagai sesuatu yang
superorganic (artinya berada diatas sesuatu badan) karena kebudayaan yang turun
menurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus meskipun orang-orang yang
menjadi masyarakat senantiasa silih berganti
B.
TUJUAN
DAN RUANG LINGKUP KEBUDAYAAN
1.
Tujuan
Mengembangkan
kepribadian, kepekaan dan wawasan pemikiran yang berkenaan dengan kebudayaan
agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya masyarakat
dapat lebih manusiawi
2.
Tujuan
yang diharapkan dapat :
a. Mengusahakan penajaman kepekaan
masyarakat terhadap lingkungan budaya
b. Memberi kesempatan kapada
masyarakat untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan
dan budaya
c. Mangusahakan agar masyarakat tidak
jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan
d. Menjembatani para masyarakat kita
agar lebih mampu berdialog satu sama lain
3.
Ruang lingkup
Berbagai
aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapat didekati dengan menggunakan budaya Hakekat manusia sebagai
kesatuan atau universal akan membentuk beraneka ragam kebudayaan masing-masing
sesuai dengan jaman dan tempatnya.
C.
WUJUD DARI KEBUDAYAAN
J. J Honigmann
(dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ :
yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan
ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud
kebudayaan :
- Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
- Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
- Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Mengenai wujud
kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk dalam Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
(2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai berikut :
a.
Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan,
sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada
di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup. Budaya ideal
mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan,
kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun.
Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.
b.
Wujud
perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut
tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa
diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini
terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta
bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud
perilaku dan bahasa.
c.
Wujud
Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana
seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba,
dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer
dll.
D.
ORIENTASI
NILAI BUDAYA
Orientasi
nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola..pada prinsip.. yang mengutamakan
tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan
solusi dalam memecahkan masalah.
Ada tiga asumsi:
1. Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2. Solusi yang tersedia tidak terbatas
3. Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.
Ada tiga asumsi:
1. Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2. Solusi yang tersedia tidak terbatas
3. Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.
Ø Orientasi human nature
Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral.Ada enam solusi potensial pada masalah ini yaitu;
1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2. manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4. manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik tapi dapat berubah
6. manuysia itu baik dan tidak dapat berubah
Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral.Ada enam solusi potensial pada masalah ini yaitu;
1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2. manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4. manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik tapi dapat berubah
6. manuysia itu baik dan tidak dapat berubah
Ø Orientasi
nature/alam -person
Ada tiga tipe utama yaitu:
1. Menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat
Ada tiga tipe utama yaitu:
1. Menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat
mengatasi
masalah
2. Harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
3. Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
2. Harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
3. Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
Ø Orientasi
waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu
1. Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
2. Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.
3. 0rientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu
1. Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
2. Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.
3. 0rientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
Ø Orientasi
aktivitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1. Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2. Being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
3. Becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1. Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2. Being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
3. Becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
Ø Orientasi
relational
Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:
1. Individualism
orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah memprioritaskan pada individu daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat
2.Orientasi langsung atau lineality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu. Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3. Collaterality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.
Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:
1. Individualism
orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah memprioritaskan pada individu daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat
2.Orientasi langsung atau lineality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu. Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3. Collaterality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.
Ø Penerapan Orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers. Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya inggris dan Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers. Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya inggris dan Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.
E.
PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
Pengertian
perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi
karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda
sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Semua terjadi
karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi,
sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat.
Perubahan
dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan
organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus
tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan
kebudayaan yaitu:
1.
Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama
unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya
individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan,
terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah
berubah.
2.
Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar
berubah
seperti :adat
istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu
yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan kebudayaan :
a. Faktor
Intern
- Perubahan Demografis
- Konflik Sosial
- Bencana Alam
- Perubahan Lingkungan Alam;L
- Konflik Sosial
- Bencana Alam
- Perubahan Lingkungan Alam;L
b. Faktor Ekstern
- Perdagangan
- Penyebaran Agama
- Peperangan
- Perdagangan
- Penyebaran Agama
- Peperangan
F.
KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya
berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan.
Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar
sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan
Contoh :
1. Kebudayaan-kebudayaan
khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Cara hidup di
kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value)
3. Kebudayaan-kebudayaan
khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan
berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
G.
UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
1.
Bahasa
Adalah
alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi
atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat),
dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau
orang lain.
Bahasa
memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi
khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi,
dan alat untuk mengadakan integrasi
dan adaptasi
sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan
dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni
(sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu
pengetahuan dan teknologi
2.
Sistem teknologi
Teknologi
menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala
peralatan dan perlengkapan.
Masyarakat
kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian
paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga
sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik),
3.
Sistem mata pencaharian
Perhatian
para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-ma/salah
mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
· beternak
4.
Organisasi social
Adalah
perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum,
yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa
dan negara.
Sebagai makhluk
yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi
sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang
tidak dapat mereka capai sendiri. Yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan
perkumpulan, system kenegaraan, system kesatuan hidup dan perkumpulan.
5.
Sistem pengetahuan
Adalah
segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan
harapan-harapan.
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan
menjadi:
6.
Religi dan upacara keagamaan
Dapat
dicontohkan agama merupakan sebuah unsure kebudayaan yang penting dalam sejarah
umat manusia yang merupakan sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan
biasa berkumpul bersama untuk beribadah dan untuk mendapatkan kebahagiaan
sejati. Yang meliputi:
a. Sistem
kepercayaan
Merupakan
suatu keyakinan pada sesuatu hingga mengakibatkan penyembahan kepada Tuhan, roh
atau lainnya.
b. Sistem
nilai dan pandangan hidup
Merupakan
suatu konsep atau cara pandang manusia yang mengandung nilai-nilai yang
bersifat mendasar tentang diri dan dunianya yang menjadi panduan untuk meraih
kehidupan yang bermakna’’
c. Komunikasi
keagamaan
Adalah
suatu proses penyampaian informasi keagaaman (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduany
d. Upacara
keagamaan
Adalah
suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang
melakukan ritual-ritual untuk memuja Tuhan dan biasanya disertai dengan
persembahan
7.
Kesenian
Kesenian
mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia
akan keindahan yang dinikmati dengan mata
ataupun telinga.
Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai
corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang
kompleks.
Jenis-jenis
kebudayaan di Indonesia
Prof. Dr Koentjaraningrat menguraikan tnetang
jenis kebudayaan dibagi menjadi 3 :
· Jenis
kebudayaan sebagi kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai, norma, peraturan.à
abstrak à terikat àsistem budayaàadat-istiadat
· Sebagai
suatu kompleks akativitas serta tindkan berpola dari manusia dalam masyarakat à
konkrit à sistem sosial
· Sebagai
benda-benda hasil karya manusia à kebudayaan fisik à seluruh hasil karya
manusia
Ciri-ciri kebudayaan di Indonesia
Sebagai potensi dasar,
unsur-unsur kebudayaan Bali yang khas, unggul dan menyiratkan nilai-nilai luhur
yang positif perlu dikedepankan
Sebagai cara atau
pendekatan, terkristalisasi bahwa hakikat pendekatan kebijaksanaan
H.
PERKEMBANGAN
SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA
Posisi
Indonesia terletak di persimpangan dua Samudra (Hindia dan Pasifik) dan dua
Benua (Asia dan Australia), yang sejak dahulu merupakan daerah perlintasan dan
pertemuan berbagai macam agama dan ideologi serta kebudayaan.
Dalam
kondisi yang demikian, maka terdapat 5 lapisan perkembangan sosial budaya Indonesia:
1. Lapisan sosial budaya lama dan
asli, yang memperlihatkan persamaan yang mendasar (bahasa, budaya,dan adat) di
samping perbedaab-perbedaan dari daerah kedaerah. Persatuan dan kesatuan yang
bersumber kepada lapisan ini tidak di tiadakan oleh datangnya agama dan
nilai-nilai baru.
2. Lapisan keagamaan dan kebudayaan
yang berasal dari India . wilaya
Indonesia merupakan pusat pengenmangan peradaban Hindia di pulau
Jawa, namun kesadaran akan kebersamaan tetap dijunjung tinggi (Bineka Tunggal
Ika).
3. Lapisan yang datang dengan agama
islam tersebar luas di Wilayah Indonesia yang sekaligus juga memberikan corak
tata kemasyarakatan, sebagaimana halnya agama Budha dan Hindu yang telah
memberi warna pada tatanan masyarakat dan struktur ketata Negaraan.
4. Lapisan yang datang dari Barat
bersama dengan agama Kristen melengkapi kehidupan umat beragama di Indonesia di
tengah tengah pengaruh dominasi asing yang silih berganti dari kerajaan
kerajaan Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris.
5. Lapisan kebudayaan Indonesia yang
dimualai kesadaran bangsa. Munculnya rasa nasionalisme yang tinggi terhadap
kekuasaan asing telah memberikan inspirasi dan tekad untuk mendorong lahirnya
gerakan Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908, kemudian disusul dengan pemantapan
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Sejak
periode perkembangan Nasional, semakin dirasakannya perkembangan perceturan
ideologi yang pada garis besarnya terbagi atas 3 kategori yaitu:
a. Ideologi yang menitikberatkan pada
nilai-nilai agama
b. 2
Ideologi yang menitikberatkan pada sosialisme
c. Ideologi yang menitikberatkan pada
nasionalisme.
Dalam
negara Republik Indinesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945
itu, nilai-nilai luhur yang merupakan kepribadian
yang merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa inilah yang kemudian
menjadi ideologi dan dasar negara yang di kenal sebagai pancasila, yang
akhirnya di tuangkan dalam pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, pertumbuhan dan
perkembangan sosial budaya di Indonesia pada hakikatnya bersumber pada
nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam falsafah dan dasar negara pancasila.
Ada beberapa pertimbangan yang
mendorong pemerintah mengeluarkan pernyataan wilayah perairan Indonesia adalah
sebagai berikut:
a.
Bentuk
geografi RI sebagai suatu negara kepulauan memiliki sifat dan corak tersendiri
yang memerlukan pengaturan sendiri pula
b.
Bagi
kesatuan wilayah RI, semua kepulauan dan laut harus dianggap sebagai suatu
kesatuan yang bulat
c.
Penetapan
batas laut teritorial (1939) tidak sesuai lagi dengan kepentingan keslamatan
dan keamanan Negara RI
d.
Setiap
negara yang berdaulat berhak dan berkewajiban untuk mengambil tindakan yang di
pandangnya perlu untuk melindungi keutuhan dan keselamatan negaranya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kebudayaan
adalah peradaban yang mengandung pengertian yang luas meliputi pemahaman. dan
perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan) dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari
anggota masyarakat. (Taylor, 1981)
ü 5 lapisan perkembangan sosial
budaya Indonesia:
1. Lapisan sosial budaya lama dan
asli, yang memperlihatkan persamaan yang mendasar (bahasa, budaya,dan adat) di
samping perbedaab-perbedaan dari daerah kedaerah. Persatuan dan kesatuan yang
bersumber kepada lapisan ini tidak di tiadakan oleh datangnya agama dan
nilai-nilai baru.
2. Lapisan keagamaan dan kebudayaan
yang berasal dari India . wilaya Indonesia merupakan pusat pengenmangan
peradaban Hindia di pulau Jawa, namun kesadaran akan kebersamaan tetap
dijunjung tinggi (Bineka Tunggal Ika).
3. Lapisan yang datang dengan agama
islam tersebar luas di Wilayah Indonesia yang sekaligus juga memberikan corak
tata kemasyarakatan, sebagaimana halnya agama Budha dan Hindu yang telah memberi
warna pada tatanan masyarakat dan struktur ketata Negaraan.
4. Lapisan yang datang dari Barat
bersama dengan agama Kristen melengkapi kehidupan umat beragama di Indonesia di
tengah tengah pengaruh dominasi asing yang silih berganti dari kerajaan kerajaan
Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris.
5. Lapisan kebudayaan Indonesia yang
dimualai kesadaran bangsa. Munculnya rasa nasionalisme yang tinggi terhadap
kekuasaan asing telah memberikan inspirasi dan tekad untuk mendorong lahirnya
gerakan Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908, kemudian disusul dengan pemantapan
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan
satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang
sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.
B.
SARAN
Diharapkan
kepada para pembaca yang akan lebih mendalami tentang Perkembangan Sosial Budaya
Indonesia dapat mengambil Referensi yang lain sehingga dapat
membandingkan dengan Referensi yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar