Jumat, 17 Juni 2016

Makalah Politik dan Kesejahteraan Rakyat

BAB I
PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang
Bergesernya dasar legitimasi kepemimpinan dari “atas” ke “bawah” dengan sendirinya mengubah hubungan antara negara dengan masyarakat. Apabila dalam kepemimpinan tradisional masyarakatlah yang  mengabdi pada penguasa, maka dalam sistem demokrasi justru pemerintah yang  mengabdi pada kepentingan rakyat dan harus mempertanggungjawabkan kekuasaannya kepada rakyat yang  memilih. Fungsi negara berubah dari “dilayani” menjadi “melayani”. Artinya pemimpin dituntut untuk tanggap terhadap aspirasi yang  berkembang dalam masyarakat serta harus mampu menyediakan barang dan jasa bagi kepentingan rakyat banyak.
Keabsahan dan keagungan seorang pemimpin tidak dapat lagi ditunjukkan melalui upacara-upacara kebesaran atau pembangunan monumen-monumen yang  spektakuler seperti yang  dilakukan raja-raja di masa lampau. Dukungan terhadap pimpinan dalam sistem pemerintahan modern sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk memberikan rasa aman serta meningkatkan kesejahteraannya. 
2.        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan beberapa permasalahan yang menjadi pembahasan makalah ini, yaitu :
1)        Pengertian Politik
2)        Pengaruh Politik terhadap kesejahteraan rakyat
3.        Tujuan Penulisan
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada kita tentang pengaruh politik terhadap kesejahteraan rakyat.
BAB II
PEMBAHASAN
1.        Pengertian Politik
Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
2.        Politik dan Kesejahteraan Rakyat
Kaitan politik-kesejahteraan sudah sejak lama menjadi perdebatan panjang di kalangan sarjana ilmu politik dan ekonomi. Perdebatan berpangkal pada pertanyaan kembar: Apakah politik dapat mengantar ke kesejahteraan? Apakah politik merupakan jalan tunggal menuju kemakmuran?
Tingkat kesejahteraan yang tinggi memang banyak dijumpai di negara-negara yang menerapkan sistem politik demokrasi, seperti Amerika dan Eropa. Oleh karena itu, Joseph Siegle (2007) dengan lantang meyakinkan dunia, "demokrasi di negara-negara industri dikenal sebagai yang paling dinamis, inovatif, dan ekonomi yang paling produktif di dunia; demokrasi ini telah memungkinkan negara-negara maju mengakumulaasi dan mempertahankan perbaikan kualitas hidup warga negara mereka selama beberapa generasi."
Bagi Indonesia, keyakinan demokrasi menjadi jembatan mencapai kesejahteraan bukan lagi mitos, tetapi seolah menjadi kutukan. Sudah hampir satu dekade Indonesia berpaling dari otoritarianisme, tetapi demokrasi tak membawa perubahan apa-apa. Di antara banyak penyebab kebuntuan jalan adalah demokrasi menyediakan ruang bagi penumpang gelap yang kemudian membajak sistem pemerintahan baru. Mereka adalah elite-elite lama yang menguasai sumber daya politik-ekonomi, kapital, dan jaringan di pusat-pusat pengambilan kebijakan di lembaga pemerintahan.
Gejolak politik di Indonesia sebenarnya berawal dari banyaknya kebijakan para penguasa politik yang justru lebih mengedepankan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan rakyat itu sendiri. Hal inilah sebenarnya yang memicu terjadinya gejolak politik yang justru bisa memberikan dampak negatif secara global yang bisa merugikan rakyat ataupun bangsa Indonesia. Perebutan kekuasaan bagi para politikus menjadi salah satu motif terjunnya mereka ke dunia politik. Selain itu, segala yang dibuat berupa kebijakan yang berbalut kepentingan rakyat padahal semata-mata untuk keuntungan pribadi mereka sendiri. Kebiasaan yang sudah membudaya seperti melalaikan kepentingan rakyat inilah yang membuat mereka selalu mengedepankan kepentingan pribadi demi mendapatkan kekuasaan.
Banyaknya janji yang dibuat demi membangun kesejahteraan masyarakat, kini hanyalah angin lalu yang sudah tak bisa diharapkan lagi oleh bangsa Indonesia. Bahkan dengan janji-janji inilah para politikus bisa menegakkan kekuasaanya. Setelah semua keinginan mereka tercapai, maka janji tinggalah janji. Buktinya, rakyat masih banyak sekali yang kurang dari kesejahteraan malah sebaliknya. Bahkan, dalam perjalanan politik sendiri menganut hukum rimba dimana yang menang adalah yang berkuasa. Rakyat hanyalah menjadi korban iming-iming para pelaku politik di Indonesia. Kini rakyat bukan lagi raja yang seharusnya diperdengarkan haknya sebagai warga negara Indonesia.
BAB III
PENUTUP
1.        Kesimpulan
Politik berfungsi sebagai sarana mencapai kehidupan yang lebih baik, bahkan politik dapat dikatakan sebagai the second best system, yang tidak ada nomor satunya.
Politik tentu berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat. Politik yang dilaksanakan dengan baik di sebuah negara akan berbanding lurus terhadap kenaikan tingkat kesejahteraan rakyatnya.
Sebaliknya, politik yang buruk, yang hanya mementingkan kepentingan pribadi atau golongan saja, tentu kesejahteraan rakyat yang akan dikorbankan. Rakyat akan semakin menderita dan jauh dari kata kesejahteraan.
2.        Saran
Mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat khususnya untuk pribadi penyusun dan umumnya untuk semua pembaca. Kekurangan tentunya masih banyak terdapat pada penyusunan makalah ini, kritik dan saran dari pembaca akan sanagat membantu untuk lebih menyempurnakan penyusunan makalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar